Ya, ini hanya suasana hati,bukan 'tangis' yang sebenarnya. Namun justru ragaku lebih menginginkan aku menangis dengan tetesan air mata yang keluar dari mata kucelku, bila dibandingkan tangisan hati ini.
Setiap hari, setiap pagi aku kuatkan hatiku and think about positive thing that will happen in front of my eyes. . Entahlah perasaan sedih ini hampir setiap saat berkecamuk dalam jiwaku. Sesaat ketika ku bercanda gurau bersama istriku hilanglah rasa gundah itu, namun tatkala raga ini sedang sendiri, jiwa ini pun terasa hampa dan diselimuti oleh perasaan yang tak menentu.
Yaa Allah, ku pasrahkan jiwa raga ku ini hanya kepada-Mu... Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku ? dan apa obat dari semua ini ? apakah dengan harta aku dapat merasa bahagia ? Yaa Rab..,berilah hambamu ketenangan jiwa ini.
Sebentar lagi, aku akan menantikan bayi mungil yang insya Allah akan lahir di bulan April melalui rahim istriku. Aku ingin merasakan ketenangan. Aku tidak mengadukan hal ini pada istriku, tidak pula pada keluargaku. Aku pendam rasa ini.
Aku yang selalu menantikan hari esok yang lebih baik dari hari ini.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar