Rabu, 27 Oktober 2010

Rutin buat checkpoint di System Restore ya..

Rutin buat checkpoint di System Restore ya..
Terkadang komputer kita karena terlalu banyak install sana, install sini, uninstall sana uninstall sini, atau terlanjur ngedouble click file yang ternyata disinyalir virus akan ngebuat komputer kita hang, lambat kinerjanya, lelet, dan yang pasti kemasukan virus..

Hal ini cukup mengesalkan kita bukan ?
Hanya dengan satu kali double klik, dan buumm !!! komputer kita telah terjangkit virus.
Kalo sudah seperti ini apa yang ada dibenak kita pastinya install ulang bukan ?
Nah sebetulnya kita bisa mengantisipasi hal seperti salah double klik tadi dengan menggunakan fasilitas yang sudah ada dalam system kita. Fasilitas itu dinamakan System Restore.
System Restore ini merupakan fasilitas dimana kita dapat mengembalikan komputer kita pada kondisi tertentu. Kalo istilah di Office mah system restore ini sama dengan fasilitas undo. Kita dapat mengembalikan komputer kita ke tanggal sebelum saat ini.

Nah untuk melakukan undo atau istilahnya system restore, maka kita harus terlebih dulu membuat check pointnya. Berikut ini cara membuat check pointnya.
1. Klik start menu- All Programs- Accesories - System Tools - System Restore
2. Klik Create Restore Point.
3. Selesai
Dengan langkah diatas kita telah membuat checkpoint, sehingga bila setelah itu kita salah klik, maka kita dapat mengembalikan keadaan pada checkpoint yang telah dibuat.

Untuk memanggil check point adalah sebagai berikut :
1. Klik start menu- All Programs- Accesories - System Tools - System Restore
2. Klik Restore my Computer to an earlier time.
3. Pilih tanggal check point dimana komputer anda masih bekerja optimal
4. Tunggu proses
5. Proses ini membutuhkan booting ulang, jadi biarkan system membooting
6. Selesai

Begitulah sodara sodara, dengan cara ini anda dapat menghindari install ulang. Komputer anda pun akan kembali optimal seperti sedia kala.

Senin, 18 Oktober 2010

Waspadai dan Kenali Virus Shortcut

Virus yang mengeksploitasi celah Shortcut pada Microsoft Windows sedang marak di Indonesia. Agar makin waspada, ketahui jenis-jenis file yang dilepaskan virus ini pada komputer korbannya.

Dari berbagai varian virus yang diketahui memanfaatkan celah pada file shortcut (.lnk) di Windows, Worm Vobfus adalah yang cukup pesat beredar di Indonesia. Menurut keterangan dari Vaksincom, yang diterima detikINET, Senin (11/10/2010), Vobfus alias Visual Basic Obfuscated ini memakai bahasa pemrograman Visual Basic serta memiliki ukuran yang bervariasi.

File Worm tersebut bisa dikenali karena biasanya akan menggunakan icon Visual Basic. Jenis filenya adalah aplikasi (.exe) atau screen saver (.scr).

Berikut adalah beberapa file yang akan dibuat Vobfus saat menginfeksi komputer:

* C:\Documents and Settings\%user%\alg.exe atau x.exe (sistem operasi Windows 2000/XP/2003)
* C\Documents and Settings\%user%\[nama_acak].exe (Windows 2000/XP/2003)
* C:\User\%user%\alg.exe atau x.exe (Vista/7/2008)
* C\User\%user%\[nama_acak].exe (Vista/7/2008)


Selain file-file di atas, Vobfus juga membuat beberapa file pada media penyimpanan eksternal. Nama yang digunakan adalah:

* [nama_acak].exe
* [nama_acak].scr


Kemudian, Vobfus akan membuat file Shortcut (.lnk) sesuai dengan nama folder yang disembunyikannya. Beberapa nama shortcut yang dibuatnya adalah:

* Documents.lnk
* Music.lnk
* New Folder.lnk
* Passwords.lnk
* Pictures.lnk
* Video.lnk
* [nama_acak].lnk (lebih dari satu file)

Senin, 11 Oktober 2010

Lakukan defrag untuk komputer kesayangan anda dengan rutin

Komputer bagaikan perpustakaan yang sangat-sangat besar, dimana terdapat jutaan buku. Diumpamakan, setiap anda mencari lalu membaca buku di perpustakaan besar tersebut, belum tentu anda akan mengembalikannnya ke tempat semula buku itu diletakkan. Jika dalam suatu hari ribuan orang melakukan hal yang sama, maka saat suatu hari orang lain atau anda sendiri kembali mencari buku tersebut, tentu sangat susah. Hal tersebut sama dengan komputer. Setiap anda membuka document, memainkan mp3 atau video, menginstall/menghapus program, memainkan game lalu menghapus/mengsave game tersebut, atau melakukan aktivitas apapun di komputer , maka system komputer tidak akan secara otomatis menaruh kembali sesuatu yang anda buka itu di tempat awal. Mudahnya, Isi dalam drive komputer dipastikan akan menjadi berantakan setiap anda melakukan aktivitas apapun di komputer dan tentu itu tidak akan terlihat secara kasat mata. Jadi semakin sering anda melakukan berbagai akttivitas dalam komputer disertai semakin jarang anda merapikan kembali tata letaknya, maka komputer anda akan semakin lambat dalam bekerja atau paling sering adalah kasus Hang.Untuk merapikan tata letaknya, maka harus rutin dilakukan Defragmentasi. Guna defragmentasi adalah untuk mengembalikan/merapikan kembali tata letak file, partisi,system,dll di dalam drive komputer anda, sehingga kinerja komputer anda akan kembali normal atau bahkan lebih cepat dan jarang terjadi hang. Untuk melakukan itu, dapat digunakan DEFRAGMENTER yang secara otomatis ada di komputer anda atau anda dapat anda cari software Defragmenter lain di internet (yang paling banyak digunakan adalah software bernama TUNE UP UTILITIES, dimana isinya sangat lengkap). Jika anda ingin menggunakan DEFRAGMENTER di komputer anda sendiri, caranya:
1. Bisa langsung ditemukan dengan searchdi komputer anda dengan nama “defragmenter” atau “disk defragmenter”
2. Jika secara manual,caranya: cari menu “control panel” lalu pilih menu “performance and maintenance”. Disana akan ada disk defragmenter. Klik dua kali disk defragmenter lalu pilih drive yang akan di defragmentasi (sebaiknya pilih seluruh drive), klik OK/defragment. Maka Proses defragmentasi akan dimulai. Jika sudah selesai maka akan ada pemberitahuan.
3. Sebagai informasi, semakin lama proses defragmentasi berarti semakin sangat bernatakan tata letak isi dari drive komputer anda dan itu artinya anda jarang melakukan defragmentasi. Rata-rata, komputer yang sangat jarang di defragmentasi memerlukan waktu kurang lebih 45 menit -1 jam atau bahkan lebih. Faktor lain yang memperngaruhi waktu defragmentasi adalah besarnya memory dan banyaknya data dalam komputer anda
4. Jangan terlalu sering melakukan defragmentasi (setidaknya 1 minggu cukup 1 sampai 2 kali saja) dan juga jangan sampai tidak pernah/jarang melakukan defragmentasi.

SELAMAT MENCOBA
Angga.Progrest
Optimus Consultant

Minggu, 14 Maret 2010

Sungai dibawah laut


Foto dan Video Sungai di bawah laut - Suatu fenomena alam yang ramai diperbincangkan oleh khayalak dunia yaitu penemuan sungai di bawah laut, Cenote Angelita, Meksiko. Saya sudah melihat foto-foto sungai di bawah laut tersebut, sungguh menakjubkan. Keren banget loh. Namun pemberitaan mengenai Sungai di Bawah laut yang terlalu dibesar-besarkan nii menjadikan banyak perdebatan-perdebatan, hingga memasuki ranah kepercayaan (agama).

Pada suatu forum saya membaca artikel yang menyebutkan bahwa berita sungai bawah laut ini sudah disebutkan dalam Al Qur'an. Berikut ayatnya :

Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. (QS : Al Furqon 53)

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS Ar Rahmaan : 19-20)

Juga ada yang mengatakan bahwa warna kecoklatan seperti air sungai itu merupakan lapisan gas hidrogen sulfida. Namun warna kecoklatan itu bukan berasal dari air tawar. Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfide atau H2S. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.

Wallahualam Bizahwab....

Berikut adalah foto sungai di bawah laut itu :

Jumat, 12 Maret 2010

Ini alamat blog saya

Inilah alamat blog pertama saya ini semoga bermanfaat

Rabu, 10 Maret 2010

Suara hatiku

Sore ini.,tidak ada hujan yang menetes dari langit yang sedikit mendung ini. Hal ini berbeda dengan suasana hatiku yang sedang diliputi perasaan sedih dan tangis.
Ya, ini hanya suasana hati,bukan 'tangis' yang sebenarnya. Namun justru ragaku lebih menginginkan aku menangis dengan tetesan air mata yang keluar dari mata kucelku, bila dibandingkan tangisan hati ini.

Setiap hari, setiap pagi aku kuatkan hatiku and think about positive thing that will happen in front of my eyes. . Entahlah perasaan sedih ini hampir setiap saat berkecamuk dalam jiwaku. Sesaat ketika ku bercanda gurau bersama istriku hilanglah rasa gundah itu, namun tatkala raga ini sedang sendiri, jiwa ini pun terasa hampa dan diselimuti oleh perasaan yang tak menentu.

Yaa Allah, ku pasrahkan jiwa raga ku ini hanya kepada-Mu... Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku ? dan apa obat dari semua ini ? apakah dengan harta aku dapat merasa bahagia ? Yaa Rab..,berilah hambamu ketenangan jiwa ini.

Sebentar lagi, aku akan menantikan bayi mungil yang insya Allah akan lahir di bulan April melalui rahim istriku. Aku ingin merasakan ketenangan. Aku tidak mengadukan hal ini pada istriku, tidak pula pada keluargaku. Aku pendam rasa ini.

Aku yang selalu menantikan hari esok yang lebih baik dari hari ini.

Senin, 01 Februari 2010

Sudah Meninggal 2 tahun Hidup Lagi


Astaga! Sudah Meninggal 2 Tahun Hidup Lagi

Apa jadinya, jika anak yang telah meninggal dan dikuburkan dua tahun lalu, tiba-tiba pulang ke rumahnya? Sontak hal ini akan menimbulkan kegegeran, tidak hanya di keluarga, namun juga di kalangan warga.

JAKARTA - Apa jadinya, jika anak yang telah meninggal dan dikuburkan dua tahun lalu, tiba-tiba pulang ke rumahnya? Sontak hal ini akan menimbulkan kegegeran, tidak hanya di keluarga, namun juga di kalangan warga.

Itulah yang terjadi dengan keluarga Kaswina (60) dan warga yang berada di Jalan Warakas I, Gang 28, RT10/08, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 27 Januari malam.

Kemarin malam, saat hujan mengguyur kawasan Tanjung Priok, kemenakan Kaswina, Atin, membawa seorang anak yang sangat mirip dengan anaknya, Salim, yang telah meninggal September 2008 lalu karena typhus.

"Saya kaget ketika diteriaki ada Salim pulang. Awalnya saya tidak percaya," ujar Kaswina ketika ditemui di kediamannya, Jakarta, Kamis (28/1/2010).

Tapi, lanjut Kaswina, ketika melihat fisik anak yang dibawa kemenakannya, sangat mirip dengan Salim. Kaswina pun sempat pingsan mengetahui kenyataan sepintas tersebut. Lebih mengejutkan lagi, saat anak tersebut menunjukkan tingkah laku yang sama dengan Salim. Bahkan juga sempat mengenali barang-barang yang pernah dipakai Salim.

Namun Kaswina tidak yakin itu Salim, karena ada luka di bagian paha kirinya. "Mana mungkin ada orang meninggal bisa hidup lagi," ucapnya.

Anak ketiga Kaswina, Nuraini, juga merasa heran dengan ciri-ciri dan tingkah laku anak tersebut yang mirip dengan Salim. Nuraini juga sempat merasa yakin bahwa anak tersebut merupakan adik bungsunya.

"Saya yang mengurusi Salim. Saya yakin waktu lihat tingkah lakunya. Waktu pertama kali bertemu, dia juga kenal panggilan saya, Babu. Dari fisiknya juga sama. Tapi waktu sehat Salim itu gemuk. Luka-lukanya juga hampir sama," tutur Nuraini.

Saat datang ke rumah dengan dibawa oleh sepupunya, kondisinya tidak terawat. Keadaannya sama saat Salim pernah kabur dari rumah pada waktu silam. "Adik saya pernah kabur empat kali. Tapi selalu kembali, karena memang dipasang kalung, yang bertuliskan nama dan alamat rumah," cerita Nuraini.

Tapi juga Nuraini ragu, karena anak yang dibawa sepupunya itu memiliki luka di paha kirinya, sementar pada Salim tidak memiliki luka di tempat yang sama.

Keluarga Kaswina juga sudah mencoba memanggil paranormal untuk menjelaskan fenomena tersebut. Menurut paranormal, roh Salim memang bersemayam di tubuh anak tersebut, namun tapi fisiknya orang lain.

Paranormal juga meminta keluarga Kaswina untuk mengembalikan kepada orang tua sebenarnya, dan mengikhlaskan. Namun keluarga Kaswina, memutuskan akan tetap memelihara anak tersebut hingga ada orang tua yang mengakuinya.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Ipda Mulyana mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah untuk menghindari kehebohan di masyarakat. "Anak tersebut sempat kami amankan. Namun orang tua Salim meminta agar anak tersebut dirawat olehnya, sehingga kami berikan kembali," katanya.

Polsek Tanjung Priok juga belum bisa memastikan kebenaran anak tersebut sebagai anak bungsu Kaswina. Pasalnya untuk memastikan hal tersebut perlu ada tes DNA.

"Pihak kepolisian hanya mengimbau apabila ada orangtua yang kehilangan anaknya dengan ciri-ciri keterbelakangan mental, perawakan kurus, rambut botak, untuk segera melaporkan ke kepolisian," tuturnya.

Kamis, 14 Januari 2010


Pansus Century Diminta Segera Panggil SBY
Moksa Hutasoit - detikNews

Jakarta - Pansus Hak Angket Bank Century diminta untuk segera memanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden dianggap mengetahui soal pengambilan keputusan bailout kepada Bank Century senilai Rp 6,7 triliun.

"Pansus harus memanggil SBY untuk diminta keterangan dan kesaksian mengenai kasus bailout century," ujar Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Stefanus Asat Gusma saat dihubungi, Jumat (15/1/2010).

Menurut Stefanus, kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wapres Boediono masih dirasa kurang. Meski dianggap bertanggung jawab, mereka berdua tindak bertindak secara personal yang berdiri di luar pemerintahan.

"Oleh karena itu sebagai kepala pemerintahan, SBY harus memberikan keterangannya terkait pengambilan keputusan tersebut," tambah Stefanus.

Pemanggilan SBY juga akan dapat banyak membantu kerja pansus dalam memahami prosedur pengambilan keputusan. Stefanus mendesak nama-nama yang diduga mengetahui seluruh proses ini harus dipanggil.

"Terlebih masa kerja pansus tidak lama lagi," tegasnya.

(mok/irw)

Sms atau email keluhan anda ke KPK

Kamis, 14/01/2010 14:59 WIBKPK
Terima Aduan tentang Markus Via SMS Hingga Email
Rachmadin Ismail - detikNews

-->Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau pada masyarakat agar segera melaporkan jika menemukan praktek mafia hukum di lingkungannya. Laporan bisa dilakukan lewat SMS, email, fax, atau layanan online KPK.Layanan telepon bisa melalui nomor 021- 25578389, fax 021-52892454, SMS 08558575575, email: Pengaduan@kpk.go.id atau melalui alamat kantor Direktorat pengaduan KPK PO Box 575, Jakarta 10120."Atau yang tercepat bisa melalui layanan KPK online di www.kpk.go.id," kata Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan M Jasin, lewat pesan singkat, Kamis (14/1/2010).Jasin kembali mengimbau agar masyarakat mau melaporkan dugaan markus ke KPK. Jangan sampai ada ketakutan karena setiap pelapor akan dijaga kerahasiaannya."Masyarakat jangan takut melaporkan pada pimpinan KPK, bila ada orang yang membujuk atau memaksa dan memeras dengan dalih bisa mengurus untuk menghentikan perkara atau bisa menyelesaikan kasus atas nama KPK," pintanya.Selain itu, masyarakat juga bisa langsung berkoordinasi dengan dengan polisi setempat untuk langsung menangkap si pemeras tersebut.Sebelumnya Ketua MK Mahfud MD mengaku mendapatkan laporan dari seseorang mengenai adanya dugaan praktik penyuapan dan pemerasan yang terjadi di lingkungan KPK.Dalam data yang dia pegang, terdapat data berupa tanda bukti penyerahan, waktu dan tempat berlangsungnya transaksi itu. Termasuk kepada siapa saja uang tersebut diserahkan.Mahfud telah menyerahkan penemuannya itu pada Satgas Mafia Pemberantasan Hukum.

Selasa, 12 Januari 2010

Dokter Rp. 2000,-


Sudanto, Dokter Rp 2.000Bagus Kurniawan - detikNews

Yogyakarta - Usianya sudah lanjut, yakni 67 tahun. Namun semangatnya untuk mengabdi ke masyarakat tak pernah surut. Dialah Dokter FX Sudanto. Dan bagi warga Abepura, Papua, dia biasa disebut dengan julukan 'Dokter Rp 2000'.Lebih dari 30 tahun Sudanto mengabdikan hidupnya sebagai dokter di Abepura. Untuk berobat kepadanya, warga tak perlu mengeluarkan banyak duit. Cukup Rp 2000. Bahkan kalau memang tidak punya uang sama sekali, gratis pun jadi. Karena itulah Sudanto terkenal dengan panggilan 'Dokter Rp 2000'.Sudanto memang sudah pensiun sejak tahun 2003. Meski demikian, dia tetap membuka praktek di rumahnya di distrik Abepura. Dia merasa, tenaganya masih dibutuhkan warga."Kalau dibilang capek, ya capek. Tapi ini pengabdian dan masyarakat di sana masih membutuhkan," kata Sudanto usai menerima penghargaan Alumni Award atau penghargaan bagi insan UGM berprestasi di Gedung Graha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Yogyakarta.Menurut Sudanto, setiap harinya warga yang datang berobat sekitar 100. Jumlah itu bisa bertambah menjadi dua kali lipat bila sehabis liburan. "Jam praktek biasanya mulai jam 7 pagi hingga sore. Tapi kalau masih banyak bisa sampai malam," ujar Sudanto.Sudanto mengabdikan diri di Papua begitu lulus dari Fakultas Kedokteran Umum (FKU) UGM tahun 1976. Saat itu, FKU UGM masih di kompleks Ngasem, Kraton bukan di Bulaksumur seperti sekarang ini. Setelah lulus, Sudanto mendaftarkan diri ikut program Dokter Inpres. Dia kemudian ditempatkan di wilayah Asmat Irian Jaya (Papua). Selama 6 tahun hingga 1982 dia bertugas di Asmat dengan melayani 4 kecamatan terpencil.Wilayah tugasnya benar-benar di pedalaman. Setiap hari Sudanto harus berjalan kaki keluar masuk hutan dan rawa untuk menjangkau satu desa ke desa lainnya. Pasiennya banyak yang tak mampu membayar jasanya dengan uang. Mereka hanya membayar dengan sagu, rempah-rempah atau kayu bakar dari hutan. "Pasien paling banyak menderita malaria akut, infeksi saluran pernafasan, serta kurang gizi," kata pria kelahiran Karanganyar, Kebumen, Jawa tengah, 5 Desember 1942 itu.Sudanto menjadi dokter Inpres sampai tahun 1982. Selanjutnya dia bertugas di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura hingga pensiun pada tahun 2003. Setelah pensiun, ayah lima anak ini membuka praktek pengobatan di rumahnya di Abepura. Dia juga mengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura hingga sekarang. Termasuk juga mengajar di program studi Pendidikan Jasmi dan Kesehatan (Penjaskes) FKIP Uncen serta beberapa perguruan tinggi swasta di Jayapura.Sudanto praktik mulai pukul 07.00 WIT hingga 12.00 WIT. Pasien hanya membayar biaya periksa. Sedang obat-obatan, alat suntik dibeli pasien di apotek yang terletak didekat tempat prakteknya."Hanya memeriksa kondisi pasien saja. Banyak pasien yang merasa sudah sembuh setelah diperiksa. Semua obat yang ada adalah obat generik," pungkas suami dari Elisabeth S, perempuan keturunan Ambon-Manado.Penghargaan terhadap Sudanto diberikan dalam rangka Dies Natalis ke-60 UGM. Dalam kesempatan itu, UGM memberikan penghargaan terhadap 90 orang berprestasi. 5 Di antaranya adalah pengabdi di daerah miskin dan terpencil.(bgs/djo)
detiknews.com

Senin, 11 Januari 2010

Istana Sang Putri Artalyta nan cantik jelita


JAKARTA-MI: Tiga anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, yakni Denny Indrayana, Mas Achmad Santosa, dan Yunus Husein melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (10/1) malam. Mereka memulai sidak di rumah tahanan perempuan itu tepat pukul 19.30 WIB. Petugas rutan pun jadi kalang kabut saat mengetahui kedatangan tiga pejabat tersebut, yang disertai juga rombongan wartawan. "Aduh kok begini sih, ngga bilang-bilang... Gimana sih ini," teriak para petugas Rutan yang kebanyakan perempuan. Seorang petugas yang sempat menghalang-halangi rombongan wartawan pun sempat dibentak Denny, "Ini perintah Presiden. Kasih jalan". Seorang petugas bernama Anis yang menawarkan diri untuk mengantar para anggota Satgas pun ditolak mentah-mentah oleh Denny. Akhirnya para petugas Rutan pun hanya bisa pasrah membiarkan para anggota Satgas mengobrak-abrik 'isi dapur' mereka. Tempat pertama yang dikunjungi tim Satgas adalah ruang bimbingan kerja (bingker). Di situ, dari luar terlihat sosok Artalyta Suryani, alias Ayin, tersangka kasus penyuapan Rp6 miliar terhadap jaksa Urip Tri Gunawan. Di ruang yang lapang dan berpendingin udara itu, Ayin tengah duduk berselonjor di sebuah sofa bed sambil menjalani perawatan kecantikan (beauty treatment) oleh seorang dokter ahli kosmetik laser Hadi Sugiarto. "Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada dokter lain yang boleh masuk, selain dokter penjara. Jadi ini tidak bisa dibenarkan," kata Mas Achmad mengomentari perlakuan istimewa yang diterima Ayin. Tidak hanya itu. Ruang tersebut seakan berubah menjadi ruang pribadi Ayin. Ruang yang harusnya diperuntukkan bagi seluruh napi itu dipenuhi oleh foto-foto anak yang diakui Ayin sebagai anak adopsinya. Di sebuah sudut, terdapat sebuah kolam bola berukuran besar, yang juga diakui Ayin sebagai tempat bermain anaknya jika mengunjunginya. Tak ketinggalan juga sebuah pesawat televisi plasma, kulkas, kompor, dan sejumlah alat-alat rumah tangga lainnya berada di ruang itu. Saat tepergok oleh Satgas, Ayin tengah membaca buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century, yang di dalamnya, namanya disebut-sebut oleh si pengarang buku, George Junus Aditjondro, masuk dalam lingkaran keluarga kepresidenan. Setelah mengetahui siapa sosok yang tengah memperhatikannya dari luar ruangan, Ayin pun langsung menaruh buku itu dan merapikan posisi duduknya. Sebagaimana diketahui, pada 24 Februari 2009 Mahkamah Agung mengganjar Ayin dengan hukuman lima tahun penjara plus denda Rp250 juta. Mestinya Ayin saat ini berada di balik jeruji penjara, bukan rumah tahanan. Namun terpidana kasus suap itu kini justru menghabiskan hari-harinya di Rutan Pondok Bambu. Sepanjang sidak, anggota Satgas hanya bisa diam dan geleng-geleng kepala saat melihat kondisi 'Hotel Prodeo' itu yang fasilitasnya benar-benar hampir mirip hotel berbintang. Kepada Mas Achmad, Ayin juga mengaku sering menggunakan ruang itu untuk mengadakan rapat-rapat dengan anak buahnya karena dia masih harus mengendalikan usaha plasmanya di Lampung, dan sejumlah perusahaan propertinya. "Saya minta ruang sedikit untuk menjalankan usaha saya," katanya. "Ini benar-benar mengagetkan. Nanti akan ada investigasi mendalam untuk memperjelas ini semua. Kita lihat saja," kata Mas Achmad dengan nada suara geram. Kepala Rutan Sarju Wibowo yang baru tiba pada pukul 20.45 WIB hanya bisa lemas dan pasrah saat mengetahui tempat kerjanya berhasil 'ditelanjangi' oleh Mas Achmad dan kawan-kawan. Tidak banyak kata yang bisa diucapkannya, selain kata 'siap'. "Siap pak... siap," jawabnya atas apa pun pertanyaan anggota Satgas. (NJ/OL-7)


Minggu, 03 Januari 2010

Profil singkat George Junus Atitjondro


Berikut adalah profil singkat Pak George..


George Junus Aditjondro lahir di Pekalongan,
Jawa Tengah, 27 Mei 1946. Meraih gelar Master
of Science dari Cornell University, Ithaca, NY,
dengan tesis berjudul "Organization Learning
of Executives and Sta� s Persons of The Irian Jaya/
Papua Community Development Foundation
(Yayasan Pengembangan Masyarakat Desa
Irian Jaya, YPMD-Irja)" dan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D)
dari Universitas yang sama dengan disertasi berjudul "Public
Policy Education Concerning the Social and Environmental Impact
of The Kedungombo Multipurpose Dam in Central Java" (Januari
1993). Ia aktif melakukan berbagai penelitian dan menulis
tentang masalah-masalah demokrasi, Timor Leste, lingkungan
hidup di Papua Barat yang hancur akibat pertambangan dan
proyek infrastruktur raksasa, korupsi, rekonstruksi di wilayah
bencana alam Aceh dan Nias, dan gerakan sosial baru. Ia juga
pernah menjadi konsultan penelitian untuk KOTIB (Koalisi
untuk Transparansi Bantuan Bencana) di Medan sejak Oktober
2007, sebuah ornop yang memusatkan perhatian terhadap
pemantauan upaya-upaya rekonstruksi di wilayah bencana
alam Aceh dan Nias (Sumatera Utara) sejalan dengan penelitian
tentang ekonomi politik rekonstruksi di kedua daerah tersebut
dan Konsultan Penelitian dan Publikasi Yayasan Tanah Merdeka
(YTM) di Palu, Sulawesi Tengah. Selain giat menulis dan
meneliti, mantan jurnalis TEMPO (1971-1979) ini juga mengajar
di Program Studi Ilmu Religi dan Budaya (IRB) Universitas
Sanata Darma, Yogyakarta (sejak semester II 2005). Tahun 1994-
2002 mengajar di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)
Salatiga, Murdoch University, Perth, dan Newcastle University,
NSW, Australia. Buku yang ditulisnya antara lain berjudul
Korupsi Kepresidenan: Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga: Istana,
Tangsi, dan Partai Penguasa, Yogyakarta: LKIS, 2006 dan yang
terbaru Membongkar Gurita Cikeas: Di balik Skandal Bank Century,
Yogyakarta: Galangpress, 2010.